MAKALAH
TEORI PASAR OLIGOPOLI
Untuk Memenuhi Nilai Tugas Individu Pada Mata Kuliah Pengantar Teori Mikro Ekonomi
Disusun Oleh :
ANDI YOHANES
Nomor Induk Mahasiswa : 2015121096
Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
UNIVERSITAS PAMULANG (UNPAM)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan
masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang
bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu
perusahaan ataupun suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik
untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Dalam perekonomian perusahaan-perusahaan dikembangkan
untuk mengahasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh individu, perusahaan
lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk
mencari keuntungan, dan keuntungan yang maksimal hanya akan didapat apabila
pemilik atau pemimpin perusahaan membuat pilihan yang teliti.
Berdasarkan hal di atas, maka dalam makalah kami ini akan
membahas mengenai bentuk-bentuk pasar yakni salah satunya yaitu pasar
oligopoli.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian pasar oligopoli?
2.
Apa saja bentuk-bentuk dari pasar oligopoli?
3.
Apa saja ciri-ciri dari pasar oligopoli?
4.
Rintangan apa saja yang akan dihadapi oleh perusahaan baru yang akan
memasuki pasar oligopoli?
5.
Apa saja dampak positif dan negatif dari pasar oligopoli?
6.
Bagaimana keseimbangan harga dalam pasar oligopoli?
C.
Tujuan Masalah
1.
Mengetahui apa pengertian, bentuk-bentuk dan ciri-ciri dari pasar oligopoli
2.
Mengetahui apasaja rintangan yang akan dihadapi oleh perusahaan baru yang
akan masuk ke dalam pasar oligopoli
3.
Memahami dampak positif dan negatif pasar oligopoli
4.
Dan dapat mengetahui bagaimana keseimbangan harga dalam pasar oligopoli
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berasal bahasa Yunani oligos
polein yang berarti yang menjual sedikit. Jumlah penjual
dalam pasar ini tidak terlampau banyak, paling tidak hingga 10 – 15 penjual.
Apabila benar-benar hanya terdapat 2 penjual disebut dengan pasar duopoli. Persaingan
dalam pasar oligopoli cukup keras, mengingat sedikitnya jumlah penjual.
Perusahaan dalam pasar oligopoli akan selalu memberikan reaksi apabila
pesaingnya melakukan suatu keputusan/tindakan yang mempengaruhi pasar. Dengan
demikian masing-masing perusahaan merasa saling tergantung dengan lainnya.
Keputusan apapun yang akan diambil terutama berkaitan dengan harga maupun
kualitas pasti selalu dipertimbangkan untuk berbagai kemungkinan reaksi yang
harus dihadapi dari pesaingnya. Dalam pasar, oligopolis mengahapi kondisi
dilematis yakni bersaing atau bekerja sama dengan perusahaan yang lain.[1]
B.
Bentuk-bentuk Pasar Oligopoli
Bentuk pasar oligopoli dibedakan ke dalam dua bentuk,
yaitu:
1.
Oligopoli ketat.
dimana terdapat
penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60% - 100%. Kesepakatan
diantara mereka dalam menetapkan harga relatif mudah. Sebagai contoh: Semen,
Siaran TV, Perbankan Lokal.
2.
Oligopoli longgar.
dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang
memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan diantara mereka untuk
menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin. Sebagai contoh: Kayu, perangkat
keras, perkakas rumah (mebel).
C.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
1.
Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.
2.
Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar, dan salah satu
diantaranya merupakan market leader.
3.
Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan diluar pasar untuk
masuk kedalam pasar.
4.
Menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.
5.
Persaingan antar perusahaan.
D.
Rintangan Memasuki Industri (Barrier to Entry) pada Pasar
Oligopoli
Ada beberapa faktor yang dianggap paling penting sebagai
rintangan suatu perusahaan baru yang akan memasuki suatu industri, yakni:
1.
Skala Ekonomis (economic of scale)
Skala ekonomis menggambarkan suatu kondisi bahwa semakin
banyak produk yang dihasilkan maka biaya produksi per unitnya semakin kecil.
Oleh sebab itu, bila terjadi permintaan yang sangat banyak maka
perusahaan-perusahaan lama lebih mudah dalam mengisi kesempatan tersebut karena
perusahaan tersebut telah berproduksi secara efisien. Keadaan seperti ini jelas
menyulitkan pendatang baru untuk memasuki pasar.
2.
Biaya Absolut yang Dibutuhkan (absolute cost requirement)
Antara perusahaan yang satu dengan yang lain,
kadang-kadang harus mengeluarkan biaya produksi yang berbeda-beda meskipun
untuk menghasilkan output yang sama. Hal ini disebabkan
karena:
a.
Tingkat pengalaman yang sudah dimiliki oleh perusahaan lama lebih tinggi
daripada tingkat pengalaman perusahaan baru.
b.
Tenaga kerja perusahaan lama yang mempunyai pengalaman atau kemampuan.
c.
Karena perusahaan lama sudah dikenal oleh berbagai pihak dibandingkan
dengan perusahaan baru.
3.
Keistimewaan Hasil Produksi dan Differensiasi Produk
Bentuk keistimewaan hasil produksi perusahaan lama, diantaranya:
a.
Produk yang dihasilkan sudah sangat terkenal (product recognition).
b.
Produk yang dihasilkan sangat rumit (product complexity).
c.
Memproduksi barang-barang yang sejenis (product differentiation).
E.
Dampak Positif dan Dampak Negatif dari Pasar Oligopoli
Adapun dampak positif dari pasar oligopoli, yaitu antara
lain:
·
Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan investasi yang besar untuk masuk
kedalam pasar
·
Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam
tingkat tertentu
·
Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan
Adapun dampak negatif dari pasar oligopoli, yaitu antara
lain:
·
Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk kedalam pasar
·
Akan terjadi perang harga
·
Produsen bila melakukan kerjasama (kartel) yang pada akhirnya akan
merugikan konsumen
F.
Keseimbangan Harga
Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan
menimbulkan implikasi kepada perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut
merugikan perusahaan-perusahaan lain, maka mereka akan melakukan tindakan
balasan.
Untuk menganalisis perilaku produsen dalam pasar
oligopoli dikembangkan berbagai macam model, diantaranya adalah: Cournot,
Bertrand, Edgeworth, dan lain-lain. Namun, yang akan kami perkenalkan pada
makalah ini hanya model kurva permintaan terpatah (kinked demand
curve).
Efek Penurunan dan Peningkatan Harga
Gambar 1. Kurva permintaan dalam oligopoli
D1 D2
A1 A
P0 E
Harga P1 C1
C
P2 B1
B
D2 D1
0 Q0
Jumlah
Barang
Keterangan
Kurva D1D1 menggambarkan permintaan
yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga, walaupun perusahaan
perusahaan yang pertama melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D2D2 adalah
permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh
perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaannya harga yang
berlaku di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah seperti
yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.
v
Efek Penurunan Harga
Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut
menurunkan harga penjualannya ke P1, maka permintaannya akan bertambah ke
tingkat yang ditunjukkan oleh titik C1. Pertambahan yang besar ini disebabkan
oleh dua faktor, yaitu: langganan perusahaan lain yang menghasilkan
barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun, dan segolongan
konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi
ke atas barang yang mengalami penurunan harga tersebut. Akan tetapi
jika perusahaan lain mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga
menurunkan harga, permintaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti yang
ditunjukkan oleh titik C.
v
Efek Peningkatan Harga
Perusahaan oligopoli tersebut menaikkan harga ke P3.
Kalau perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0,
maka perusahaan yang menaikkan akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah
barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A1.
Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga,
perusahaan yang memulai menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan
oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh
titik A.
Adalah wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan
suka kehilangan langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru.
Dengan demikian apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya,
reaksi perusahaan-perusahaan lain adalah seperti berikut: (i) Mereka akan turut
menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan harga supaya tidak
kehilangan langganan, dan (ii) Mereka tidak akan turut menaikkan harga apabila
perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan
mendapat tambahan langganan.
Gambar 2. Kurva MR dalam oligopoli
MR1 D1 D2
P0 E
Harga
D2 D1
0
MR2
Jumlah
Barang
Keterangan
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah
bentuk kurva permintaan yang dihadapi oleh semua perusahaan dalam pasar
oligopoli, maka kurva MR1 adalah kurva hasil penjualan marginal
apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva MR2 adalah
kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah adalah kurva
terpatah D1ED2, maka kurva hasil penjualan marginal
adalah kurva MR1 yang ditebalkan (dari atas hingga ke titik A1)
dan kurva MR2 yang ditebalkan (dari titik A2 ke
bawah).
Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan
Gambar 2. Kurva keseimbangan perusahaan dalam oligopoli
MR1 D1
P0 E MC2
MC0
Harga A2
MC1
A1
D2
0 MR2
Jumlah Barang
Keterangan
Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0.
Untuk memaksimumkan keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka
berdasarkan keadaan dalam Gambar 2keuntungan maksimum dicapai
apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0.
Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya produksi, misalkan biaya produksi
mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marginalnya menjadi seperti
yang ditunjukkan oleh MC2. Dari keadaan Gambar 2 dapat
dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh perusahaan
itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah barang yang
diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marginalnya
berada diatas MC2keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan
mengalami perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 2 dapat
disimpulkan pula bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva
biaya marginal berada di atas MC2 atau di bawah MC1,
keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami
perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marginal memotong MR diantara
titik A1 dan A2 harga dan jumlah produksi
perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Daftar 12: Daftar 12 Judi Slot Online Terbaik No Deposit
ReplyDeleteJoker123 adalah salah satu dari khusus judi 메리트 카지노 쿠폰 slot online terpercaya 2021 terbaik seperti หารายได้เสริม judi slot online, judi bola, slot88 제왕 카지노 dan slot gacor.